Kamis, 10 Januari 2013

MENDENGAR


KETERAMPILAN MENDENGAR


            Keterampilan mendengar salah satu alat komunikasi yang sangat penting dimiliki setiap orang terutama dalam menjalankan kontak sosial dengan orang lain. Dalam kehidupan sebagian aktifitas mendengarkan dan berbicara rutin dilaksanakan yang membuat kita merasa suatu kebiasaan yang limrah tidak memiliki peraturan. Meningkatnya kepentingan dan kegunaan mendengarkan dibuktikan adanya pengakuan yang sama dengan keterampilan lainnya.

            Mendengarkan adalah proses menangkap bunyi bahasa dengan disengaja atau tidak disengaja.
            Tahap-tahap mendengarkan menurut tarigan : 1990 :58 ada 4 yaitu :
1.      Tahap mendengar
2.      Tahap memahami
3.      Tahap menginterpretasi
4.      Tahap mengevaluasi.

Jenis – jenis mendengarkan atau menyimak
A.    Menyimak ekstensif.
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh secara garis besarnya saja.
Menyimak ekstensif meliputi :
·         Menyimak sekunder
Menyimak sekunder terjadi secara kebetulan. Misalnya, jika seorang pembelajar sedang membaca di kamar, ia juga dapat mendengarkan percakapan orng lain, suara siaran radio, suara televisi, dan sebagainya. Suara tersebut sempat terdengar oleh pembelajar tersebut, namun ia tidak terganggu oleh suara tersebut.
·         Menyimak sosial
Menyimak sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan sosial, seperti di pasar, terminal, stasiun, kantor pos, dan sebagainya. Kegiatan menyimak ini lebih menekankan pada faktor status sosial, unsur sopan santun. dan tingkatan dalam masyarakat. Misalnya: Seorang anak jawa menyimak nasihat neneknya dengan sikap dan bahasa yang santun. Dalam hal ini, nenek memiliki peran yang lebih utama, sedang anak merupakan peran sasaran.
·         Menyimak estetika
Menyimak estetika sering disebut menyimak apresiatif. Menyimak estetika ialah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati sesuatu. Misalnya, menyimak pembacaan puisi, rekaman drama, cerita, syair lagu, dan sebagainya. Kegiatan menyimak itu lebih menekankan aspek emosional penyimak seperti dalam menghayati dan memahami sebuah pembacaan puisi. Dalam hal ini, emosi penyimak akan tergugah, sehingga timbul rasa senang terhadap puisi tersebut.
·         Menyimak pasif.
Menyimak pasif ialah menyimak suatu bahasan yang dilakukan tanpa upaya sadar. Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang mendengarkan bahasa daerah, setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun ia sudah mahir memahami pesan dalam bahasa daerah tersebut. Kemudian, dia mahir pula menggunakan bahasa daerah tersebut, Kemahiran menggunakan bahasa daerah tersebut dilakukan sebagai hasil menyimak pasif.

B.     Menyimak intensif
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.
Ciri-ciri menyimak intensif adalah:
1)    Menyimak intensif ialah menyimak pemahaman .Pemahaman ialah proses memahami suatu objek. Pemahaman dalam menyimak merupakan proses memahami suatu bahan simakan. Pada dasarnya orang melakukan kegiatan menyimak intensif dengan tujuan untuk memahami makna bahan yang disimak dengan baik. Pemahaman merupakan prioritas pertama. Hal itu berbeda dengan menyimak ekstensif yang lebih menekankan hiburan, kontak sosial. ketidaksengajaan, dan lain sebagainya. Jadi, rioritas menyimak, intensif ialah memahami makna pembicaraan.
2)    Menyimak intensif memerluhan konsentrasi tinggi. Konsentrasi ialah memusatkan sermua gejala jiwa seperti pikiran, perasaan, ingatan, perhatian, dan sebagainya kepada salah satu objek. Dalam menyimak intensif diperlukan pemusatan gejala jiwa menyeluruh terhadap bahan yang disimak. Agar penyimak dapat melakukan konsentrasi yang tinggi, maka perlu dilakukan, dengan beberapa cara, antara lain: (a) menjaga agar pikiran tidak terpecah, (b) perasaan tenang dan tidak bergejolak, (c) perhatian. terpusat pada objek yang sedang disimak, penyimak harus mampu menghindari berbagai hal-hal yang dapat menggangu kegiatan menyimak, baik internal maupun ekstenal.
3)    Menyimak intensif ialah memahami bahasa formal Bahasa formal ialah bahasa yang digunakan dalam situasi formal. Yang dimaksudkan dengan situasi formal ialah situasi komunikasi resmi. Misalnya, ceramah, pidato, diskusi, berdebat, temu ilmiah dan lain sebagainya. Bahasa yang digunakan dalam ceramah ilmiah, temu ilmiah, atau diskusi ialah bahasa resmi atau bahasa baku. Bahasa baku lebih menekankan makna.
4.    Menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi bahan simakan Reproduksi ialah kegiatan mengungkapkan kembali sesuatu yang telah dipahami. Untuk membuat reproduksi dapat dilakukan secara (1) lisan (berbicara) dan (2) tulis (menulis, mengarang). Reproduksi dilakukan setelah menyimak. Fungsi reproduksi itu antara lain adalah (1) mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan berbicara, (2) mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan menulis atau mengarang, (3) mengetahui kemampuan daya serap seseorang. (4) mengetahui tingkat pemahaman seseorang tentang bahan yang telah disimak.

Menyimak intensif meliputi:
·         Menyimak kritis
Menyimak kritis ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-sungguh untuk memberikan penilain secara objektif, menentukan keaslian, kebenaran. dan kelebihan, serta kekurangan-kekurangannya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyimak kritis adalah (a) mengamati tepat tidak ujaran pembicara, (b) mencari jawaban atas pertanyaan "mengapa menyimak", dapatkah penyimak membedakan antara fakta dan opini dalam menyimak. dapatkah penyimak mengambil simpulan dari hasil menyimak? dapatkah penyimak menafsirkan makna idium, ungkapan, dan majas dalam kegiatan menyimak" (Kamidjan,2001:22).
·         Menyimak konsentratif
Menyimak konsentratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi yang disimak. Kegiatan menyimak konsentratif bertujuan untuk (a) mengikuti petunjuk-petunjuk, (b) mencari hubungan antarunsur dalam menyimak. (c) mencari hubungan kuantitas dan kualitas dalam suatu komponen. (d) mencari butir-butir informasi penting dalam kegiatan menyimak, (e) mencari urutan penyajian dalam bahan menyimak, dan (f) mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak (Kamidjan,2001:23).
·         Menyimak eksploratif
Menyimak eksploratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru. Pada akhir kegiatan, seorang penyimak eksploratif akan (a) menemukan gagasan baru. (b) menemukan informasi baru dan informasi tambahan dari bidang tertentu, (c) menemukan topik-topik baru yang dapat dikembang pada masa yang akan datang. (d) menemukan unsur-unsur bahasa yang bersifat baru.
·         Menyimak introgatif
Menyimak interogratif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepada pemerolehan informasi tersebut. Kegiatan menyimak interogratif bertujuan untuk (a) mendapatkan fakta-fakta dari pembicara, (b) mendapatkan gagasan baru yang dapat dikembangkan menjadi sebuah wacana yang menarik, (c) mendapatkan informasi apakah bahan yang telah disimak itu asli atau tidak.
·         Menyimak selektif
Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan terfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi asing, nada dan suara, bunyi-bunyi homogen, kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat, dan bentuk-bentuk, bahasa yang sedang dipelajarinya. Menyimak selektif memiliki ciri tertentu sebagai pembeda dengan kegiatan menyimak yang lain. Adapun ciri menyimak selektif ialah: (a) menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan pada bagian tertentu yang diinginkan, (b) menyimak dengan memperhatikan topik-topik tertentu, (c) menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu.
·         Menyimak kreatif.
Menyimak kreatif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembelajar. Kreativitas penyimak dapat dilakukan dengan cara (a) menirukan lafal atau bunyi bahasa asing atau bahasa daerah, misalnya bahasa Inggris, bahasa Belanda. bahasa Jerman. dan sebagainya, (b) mengemukakan gagasan yang sama dengan pembicara. namun menggunakan struktur dan pilihan kata yang berbeda, (c) merekonstruksi pesan yang telah disampaikan penyimak, (d) menyusun petunjuk-petunjuk atau nasihat berdasar materi yang telah disimak.

Tujuan Mendengarkan
Menurut tarigan :
·         Untuk memperoleh informasiyang berhubungan dengan profesi
·         Agar menjadi lebih efektif dalam berintraksi dalam kehidupan sehari-hari
·         Untuk mengumpulkan data dalam membuat keputusan
·         Memberikan respon yang tepat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mendengarkan :
1.      Sikap
2.      Motifasi
3.      Pribadi
4.      Situasi kehidupan
5.      Peranan dalam masyarakat.
Sedangkan Hg tarigan mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi dalam mendengarkan adalah faktor fisik, faktor psikologis, faktor pengalaman, faktor sikap, faktor motifasi, faktor jenis kelamin, faktor lingkungan, faktor peranan dalam masyarakat.
          Mendengarkan menurut Burhan (1971:81)adalah suatu proses menangkap, memahami, dan mengingat dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesutu tang dikatakan oleh orang lain kepadanya.
            Syarat-syarat pendengar yang baik :
1.      Siap fisik dan mental
Penyimak yang baik adalah penyimak yang betul-betul mempersiapkan diri untuk mendengarkan
2.      Konsentrasi
Pendengar yang baik dapat memusatkan perhatian dan pikirannya terhadap apa yang disimak.
3.      Bermotifasi ingin menambah ilmu pengetahuan
4.      Objektif, ( pendengar yang selalu tahu apa yang sedang dibicarakan dan sebaiknya pendengar selalu menghargai pembicara walaupun pembicaraannya kurang menarik.
5.      Mendengarkan secara utuh (menyeluruh)
6.      Selektif
7.      Tidajk mudah terganggu
8.      Menghargai pembicara
9.      Cepat menyesuaikan diri dan kenal arah pembicaraan
10.  Tidak emosi
11.  Kontak dengan pembicara
12.  Merangkum
13.  Menilai
14.  Memberi tanggapan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendengarkan yaitu suasa depensif atau bertahan, dan sifatnya evaluatif, mengawasi, strategis, netral, superior, dan pasti, selanjutnya suasana suportif yang didalamnya deskripsi, orientasi, permasalahan, spontanitas, empati, ekualitas, profesionalisme.
Dalam mendengarkan ada beberapa alasan mengapa orang mendengarkan yaitu ingin mempelajari sesuatu dari bahan mendengarkan, ingin mencari keuntungan, memperoleh manfaat dari bahan mendengarkan, menghilangkan rasa bosan, memenuhi rasa ingin tahu, dan ingin disenangi orang.
Teknik mendengar yang baik menurut james K. Van fleet :
1.      Melihat kepada orang yang berbicara
2.      Tunjukkan minat pada apa yang ia katakan
3.      Condongkan badan kearah orang itu.
4.      Gunakan umpan baik agar ia tetap berbicara
5.      Ajukan pertanyaan bila perlu.

Teknik mendengar yang baik menurut Les Giblin :
1.      Tetap mengikuti bahan percakapan si pembicara
2.      Gunakan kata-kata si pembicara untuk menyampaikan pendapat kita sendiri.

1 komentar:

  1. Terimakasih atas tulisannya. Saya ingin bertanya teori diatas didapat dari buku apa ya? Terimakasih

    BalasHapus