KETERAMPILAN
MENDENGAR
Keterampilan
mendengar salah satu alat komunikasi yang sangat penting dimiliki setiap orang
terutama dalam menjalankan kontak sosial dengan orang lain. Dalam kehidupan
sebagian aktifitas mendengarkan dan berbicara rutin dilaksanakan yang membuat
kita merasa suatu kebiasaan yang limrah tidak memiliki peraturan. Meningkatnya
kepentingan dan kegunaan mendengarkan dibuktikan adanya pengakuan yang sama
dengan keterampilan lainnya.
Mendengarkan
adalah proses menangkap bunyi bahasa dengan disengaja atau tidak disengaja.
Tahap-tahap
mendengarkan menurut tarigan : 1990 :58 ada 4 yaitu :
1. Tahap
mendengar
2. Tahap
memahami
3. Tahap
menginterpretasi
4. Tahap
mengevaluasi.
Jenis – jenis mendengarkan atau
menyimak
A. Menyimak
ekstensif.
Menyimak ekstensif ialah kegiatan menyimak tidak memerlukan
perhatian, ketentuan dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruh
secara garis besarnya saja.
Menyimak ekstensif meliputi :
·
Menyimak sekunder
Menyimak sekunder terjadi secara kebetulan. Misalnya, jika
seorang pembelajar sedang membaca di kamar, ia juga dapat mendengarkan
percakapan orng lain, suara siaran radio, suara televisi, dan sebagainya. Suara
tersebut sempat terdengar oleh pembelajar tersebut, namun ia tidak terganggu
oleh suara tersebut.
·
Menyimak sosial
Menyimak sosial dilakukan oleh masyarakat dalam kehidupan
sosial, seperti di pasar, terminal, stasiun, kantor pos, dan sebagainya.
Kegiatan menyimak ini lebih menekankan pada faktor status sosial, unsur sopan
santun. dan tingkatan dalam masyarakat. Misalnya: Seorang anak jawa menyimak
nasihat neneknya dengan sikap dan bahasa yang santun. Dalam hal ini, nenek
memiliki peran yang lebih utama, sedang anak merupakan peran sasaran.
·
Menyimak estetika
Menyimak estetika sering disebut menyimak apresiatif.
Menyimak estetika ialah kegiatan menyimak untuk menikmati dan menghayati
sesuatu. Misalnya, menyimak pembacaan puisi, rekaman drama, cerita, syair lagu,
dan sebagainya. Kegiatan menyimak itu lebih menekankan aspek emosional penyimak
seperti dalam menghayati dan memahami sebuah pembacaan puisi. Dalam hal ini,
emosi penyimak akan tergugah, sehingga timbul rasa senang terhadap puisi tersebut.
·
Menyimak pasif.
Menyimak pasif ialah menyimak suatu bahasan yang dilakukan
tanpa upaya sadar. Misalnya, dalam kehidupan sehari-hari, seseorang
mendengarkan bahasa daerah, setelah itu dalam masa dua atau tiga tahun ia sudah
mahir memahami pesan dalam bahasa daerah tersebut. Kemudian, dia mahir pula
menggunakan bahasa daerah tersebut, Kemahiran menggunakan bahasa daerah
tersebut dilakukan sebagai hasil menyimak pasif.
B. Menyimak
intensif
Menyimak
intensif adalah kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, ketentuan dan
ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam.
Ciri-ciri
menyimak intensif adalah:
1) Menyimak intensif
ialah menyimak pemahaman .Pemahaman ialah proses memahami suatu objek.
Pemahaman dalam menyimak merupakan proses memahami suatu bahan simakan. Pada
dasarnya orang melakukan kegiatan menyimak intensif dengan tujuan untuk
memahami makna bahan yang disimak dengan baik. Pemahaman merupakan prioritas
pertama. Hal itu berbeda dengan menyimak ekstensif yang lebih menekankan
hiburan, kontak sosial. ketidaksengajaan, dan lain sebagainya. Jadi, rioritas
menyimak, intensif ialah memahami makna pembicaraan.
2) Menyimak intensif
memerluhan konsentrasi tinggi. Konsentrasi ialah memusatkan sermua gejala jiwa
seperti pikiran, perasaan, ingatan, perhatian, dan sebagainya kepada salah satu
objek. Dalam menyimak intensif diperlukan pemusatan gejala jiwa menyeluruh
terhadap bahan yang disimak. Agar penyimak dapat melakukan konsentrasi yang
tinggi, maka perlu dilakukan, dengan beberapa cara, antara lain: (a) menjaga
agar pikiran tidak terpecah, (b) perasaan tenang dan tidak bergejolak, (c)
perhatian. terpusat pada objek yang sedang disimak, penyimak harus mampu
menghindari berbagai hal-hal yang dapat menggangu kegiatan menyimak, baik
internal maupun ekstenal.
3) Menyimak intensif
ialah memahami bahasa formal Bahasa formal ialah bahasa yang digunakan dalam
situasi formal. Yang dimaksudkan dengan situasi formal ialah situasi komunikasi
resmi. Misalnya, ceramah, pidato, diskusi, berdebat, temu ilmiah dan lain
sebagainya. Bahasa yang digunakan dalam ceramah ilmiah, temu ilmiah, atau
diskusi ialah bahasa resmi atau bahasa baku. Bahasa baku lebih menekankan
makna.
4. Menyimak intensif
diakhiri dengan reproduksi bahan simakan Reproduksi ialah kegiatan mengungkapkan
kembali sesuatu yang telah dipahami. Untuk membuat reproduksi dapat dilakukan
secara (1) lisan (berbicara) dan (2) tulis (menulis, mengarang). Reproduksi
dilakukan setelah menyimak. Fungsi reproduksi itu antara lain adalah (1)
mengukur kemampuan integratif antara menyimak dengan berbicara, (2) mengukur
kemampuan integratif antara menyimak dengan menulis atau mengarang, (3)
mengetahui kemampuan daya serap seseorang. (4) mengetahui tingkat pemahaman
seseorang tentang bahan yang telah disimak.
Menyimak intensif meliputi:
·
Menyimak kritis
Menyimak kritis ialah kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan sungguh-sungguh untuk memberikan penilain secara objektif, menentukan
keaslian, kebenaran. dan kelebihan, serta kekurangan-kekurangannya. Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam menyimak kritis adalah (a) mengamati tepat tidak
ujaran pembicara, (b) mencari jawaban atas pertanyaan "mengapa
menyimak", dapatkah penyimak membedakan antara fakta dan opini dalam
menyimak. dapatkah penyimak mengambil simpulan dari hasil menyimak? dapatkah
penyimak menafsirkan makna idium, ungkapan, dan majas dalam kegiatan
menyimak" (Kamidjan,2001:22).
·
Menyimak konsentratif
Menyimak konsentratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan penuh perhatian untuk memperoleh pemahaman yang baik terhadap informasi
yang disimak. Kegiatan menyimak konsentratif bertujuan untuk (a) mengikuti
petunjuk-petunjuk, (b) mencari hubungan antarunsur dalam menyimak. (c) mencari
hubungan kuantitas dan kualitas dalam suatu komponen. (d) mencari butir-butir
informasi penting dalam kegiatan menyimak, (e) mencari urutan penyajian dalam
bahan menyimak, dan (f) mencari gagasan utama dari bahan yang telah disimak
(Kamidjan,2001:23).
·
Menyimak eksploratif
Menyimak eksploratif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan
dengan penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru. Pada akhir kegiatan,
seorang penyimak eksploratif akan (a) menemukan gagasan baru. (b) menemukan
informasi baru dan informasi tambahan dari bidang tertentu, (c) menemukan
topik-topik baru yang dapat dikembang pada masa yang akan datang. (d) menemukan
unsur-unsur bahasa yang bersifat baru.
·
Menyimak introgatif
Menyimak
interogratif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan memperoleh informasi dengan
cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diarahkan kepada pemerolehan
informasi tersebut. Kegiatan menyimak interogratif bertujuan untuk (a)
mendapatkan fakta-fakta dari pembicara, (b) mendapatkan gagasan baru yang dapat
dikembangkan menjadi sebuah wacana yang menarik, (c) mendapatkan informasi
apakah bahan yang telah disimak itu asli atau tidak.
·
Menyimak selektif
Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan
secara selektif dan terfokus untuk mengenal, bunyi-bunyi asing, nada dan suara,
bunyi-bunyi homogen, kata-kata, frase-frase, kalimat-kalimat, dan
bentuk-bentuk, bahasa yang sedang dipelajarinya. Menyimak selektif memiliki
ciri tertentu sebagai pembeda dengan kegiatan menyimak yang lain. Adapun ciri
menyimak selektif ialah: (a) menyimak dengan saksama untuk menentukan pilihan
pada bagian tertentu yang diinginkan, (b) menyimak dengan memperhatikan
topik-topik tertentu, (c) menyimak dengan memusatkan pada tema-tema tertentu.
·
Menyimak kreatif.
Menyimak kreatif ialah kegiatan menyimak yang bertujuan
untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas pembelajar. Kreativitas
penyimak dapat dilakukan dengan cara (a) menirukan lafal atau bunyi bahasa
asing atau bahasa daerah, misalnya bahasa Inggris, bahasa Belanda. bahasa
Jerman. dan sebagainya, (b) mengemukakan gagasan yang sama dengan pembicara.
namun menggunakan struktur dan pilihan kata yang berbeda, (c) merekonstruksi
pesan yang telah disampaikan penyimak, (d) menyusun petunjuk-petunjuk atau
nasihat berdasar materi yang telah disimak.
Tujuan
Mendengarkan
Menurut tarigan :
·
Untuk memperoleh informasiyang
berhubungan dengan profesi
·
Agar menjadi lebih efektif dalam
berintraksi dalam kehidupan sehari-hari
·
Untuk mengumpulkan data dalam membuat
keputusan
·
Memberikan respon yang tepat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam mendengarkan :
1. Sikap
2. Motifasi
3. Pribadi
4. Situasi
kehidupan
5. Peranan
dalam masyarakat.
Sedangkan Hg tarigan mengatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi dalam mendengarkan adalah faktor fisik, faktor psikologis, faktor
pengalaman, faktor sikap, faktor motifasi, faktor jenis kelamin, faktor
lingkungan, faktor peranan dalam masyarakat.
Mendengarkan
menurut Burhan (1971:81)adalah suatu proses menangkap, memahami, dan mengingat
dengan sebaik-baiknya apa yang didengarnya atau sesutu tang dikatakan oleh
orang lain kepadanya.
Syarat-syarat
pendengar yang baik :
1. Siap
fisik dan mental
Penyimak
yang baik adalah penyimak yang betul-betul mempersiapkan diri untuk
mendengarkan
2. Konsentrasi
Pendengar
yang baik dapat memusatkan perhatian dan pikirannya terhadap apa yang disimak.
3. Bermotifasi
ingin menambah ilmu pengetahuan
4. Objektif,
( pendengar yang selalu tahu apa yang sedang dibicarakan dan sebaiknya
pendengar selalu menghargai pembicara walaupun pembicaraannya kurang menarik.
5. Mendengarkan
secara utuh (menyeluruh)
6. Selektif
7. Tidajk
mudah terganggu
8. Menghargai
pembicara
9. Cepat
menyesuaikan diri dan kenal arah pembicaraan
10. Tidak
emosi
11. Kontak
dengan pembicara
12. Merangkum
13. Menilai
14. Memberi
tanggapan.
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mendengarkan yaitu suasa depensif atau bertahan, dan
sifatnya evaluatif, mengawasi, strategis, netral, superior, dan pasti,
selanjutnya suasana suportif yang didalamnya deskripsi, orientasi,
permasalahan, spontanitas, empati, ekualitas, profesionalisme.
Dalam mendengarkan ada beberapa
alasan mengapa orang mendengarkan yaitu ingin mempelajari sesuatu dari bahan
mendengarkan, ingin mencari keuntungan, memperoleh manfaat dari bahan
mendengarkan, menghilangkan rasa bosan, memenuhi rasa ingin tahu, dan ingin
disenangi orang.
Teknik mendengar yang baik
menurut james K. Van fleet :
1. Melihat
kepada orang yang berbicara
2. Tunjukkan
minat pada apa yang ia katakan
3. Condongkan
badan kearah orang itu.
4. Gunakan
umpan baik agar ia tetap berbicara
5. Ajukan
pertanyaan bila perlu.
Teknik mendengar yang baik
menurut Les Giblin :
1. Tetap
mengikuti bahan percakapan si pembicara
2. Gunakan
kata-kata si pembicara untuk menyampaikan pendapat kita sendiri.
Terimakasih atas tulisannya. Saya ingin bertanya teori diatas didapat dari buku apa ya? Terimakasih
BalasHapus